Page Views

Sabtu, 27 Agustus 2011

Pesantren Ramadhan!

Hai. Gimana puasa kalian hari ini? Lancar? Semoga lancar ya. Hari ini, aku pengen sharing kenanganku selama pesantren di masjid Al-Munawwarah. Ada canda, tawa, marah-marahan, ejek-ejekan, nangis, bahkan sampai cinlok. Wakaka, semoga kebersamaan ini tidak cepat berlalu :)

Okay, now I will share to you our unique moments in Pesantren Ramadhan :
1. Pesantren kami kedatangan murid baru, namanya Aime Ricardo. Pindahan dari Pekanbaru, sekarang sekolah di SMA Baiturrahmah kelas XI. Ada yang pro kontra sih dengan dia, tapi dia baik kok :)
2. Pesantren kami yang berlangsung selama 23 hari (><) awalnya diisi dengan rutinitas membosankan (baca: nyetor ayat, materi asmaul husna, blabla), tapi setelah banyak di antara kami yang 'memberontak', jadwal kegiatannya pun diubah menjadi lebih 'santai'.
3. Dari tanggal 3-14 Agustus santri SMA masuk pagi (selesai subuh sampai jam setengah 10) dan dari tanggal 15-25 Agustus kami masuk siang (selesai zuhur sampai ashar). Diakui kedua jadwal ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing :)
4. Kami mengadakan acara Nuzul Qur'an tanggal 15 Ramadhan (15 Agustus 2011). Kebetulan aku jadi MC Bahasa Inggris, seru deeh (:D). Ada nasyid, puisi, kasidah, asmaul husna, dll. Selesai acara kami pun foto-foto, maybe I'll share it to you all :)
5. 2 hari setelah peringatan Nuzul Qur'an, kami pun mengadakan acara 17 Belasan (:D). Ada perlombaan puisi (untuk SMP dan SMA), MSQ (untuk SMP dan SMA), asmaul husna (untuk SD), dan nasyid (untuk SMP dan SMA). Dengan berbekal persiapan 2 hari, acaranya sukses looh :D Kebetulan aku diamanatkan menjadi koor acara nasyid, untuk foto-foto insya Allah bakal aku share juga :)
6. Tanggal 19 Agustus, remaja masjid Al-Munawwarah ngadain bubar di Omazzi (ups). Sayaang banget aku ga bisa ikut karena suatu hal :'( . Tapi mereka baik banget loooh, mereka ngebungkus makanan untuk aku dan langsung ngasih ke rumah aku. Aaaa so sweet ><
7. Masih tanggal 19, aku ikut lomba MTQ di masjid Jami' Quwwatul Ummah. Sebenernya lombanya mulai dari tanggal 18-20 Agustus, nah kebetulan aku tampil tanggal 18 Agustus. Aku dapet nomor lot peserta 05, tapi tau ga aku nomor berapa tampil? Nomor TERAKHIR aaaa -,-
8. Tanggal 20, pengumuman lomba. Alhamdulillaah, aku dapet juara 1 MTQ. Makasih ya Allah :) Aku dapet piala, uang tunai (jumlah disamarkan :3), dan sertifikat. It's so surprising me because I have no time to prepare it ><
9. Masih tanggal 20, selesai pengumuman, aku langsung ke Al-Munawwarah buat ngerayain Ulang Tahun Agil Kifandi. Sebenernya dia ulang tahunnya tanggal 19 sih, tapi kami beli kuenya tanggal 20 hihi :D Uangnya kami kumpulin dari sisa bubar kemaren (sekitar 50 ribuan lah sisanya). At this moment, there's something secret event that will be forgotten ><
10. Tanggal 25, kami ujian pesantren. Soalnya udah banyak yang bocor sih hihi (ups).
11. Masih tanggal 25, kami ngadain acara penutupan. Ga pake muhasabah loh (ga ada adegan nangis-nangis haha). Aku ngisi 3 acara, yaitu Kalam Ilahi, nasyid, sama kasidah. Ga terlalu sukses sih soalnya kami baru latihan beberapa jam sebelum tampil. Tapi kami tetep happy (:D) Oh ya, di penutupan ini alhamdulillaah aku dapet lumayan banyak penghargaan, yaitu : Juara 1 Juz Amma kelompok Al-Fath, Juara 1 Hafalan Wajib kelompok Al-Fath, Juara 1 Asmaul Husna kelompok Al-Fath, Juara 1 MSQ (aku sebagai pidato, Aime sebagai tilawah, dan Gesdha sebagai saritilawah), juara 3 Asmaul Husna SMA. Pas penutupan juga diumumin loh yang lomba MTQ kemaren. Aaa malu bangeet ><
12. Selesai penutupan kami foto-foto, sedih banget loo kalau ngingetnya. Rasanya ga pengen pisah sama mereka semuaa :'((
13. Awalnya kami berencana buat ngadain bubar di panti asuhan, tapi karena persetujuan dari pengurus belum juga kami dapetin, akhirnya kami mengurungkan niat kami :( Sebagai gantinya kami berencana buat ngisi malam takbiran dengan buka bersama di mesjid, jalan-jalan keliling pegambiran, dan acara api unggun. Doain sukses ya! Aamiin :)


Hm, kayaknya segini dulu deh ceritaku tentang pesantren. Sebenernya banyaaak banget yang  mau aku omongin, soalnya pesantren kali ini sangat mengesankan! Tapi berhubung keterbatasan penulis untuk merangkai kata-kata (ciela), akhirnya cuma segini deh yang bisa ditulis. Semoga kalian suka yaa :)
READ MORE - Pesantren Ramadhan!

Selasa, 23 Agustus 2011

Our Memories

Malam sunyi yang kelam. Aku duduk di kursi reot tak layak. Memandangi sebuah buku lusuh, belum pernah kusentuh. Ku coba untuk menggenggamnya, tapi hatiku miris, selalu teringat akan hal itu. Kucoba untuk menepis segala perasaan berlebihan tersebut namun ku tak bisa.
Akhirnya, keberanian kupaksakan keluar dari tempat persembunyiannya. Ku genggam buku itu dengan sedikit linangan air mata di sudut mataku. Kucoba untuk membaca.

Padang, 6 Juni 2005
..hari ini aku senang karena Fila sudah bisa membaca. Gurunya selalu memuji kecepatan membaca Fila. Aku sangat bangga dengannya..

Padang, 20 Juni 2005
..hari ini Fila bersepeda bersama teman-temannya. Alangkah menyenangkan melihat ia bermain dengan riang seperti saat ini..

Padang, 4 September 2005
..sedih. kenapa kamu harus pergi Tio? kamu meninggalkan aku dan Fila yang masih kecil. Aku masih membutuhkanmu. aku tak sanggup kehilangan kamu. Fila setiap hari selalu menangis. Kehadiranku tak cukup membuatnya bahagia. Aku sedih Tio, aku hanya bisa berharap aku dan Fila tetap bisa menjalani hidup ini dengan baik, tanpamu..

Tak terasa air mataku turun dengan derasnya. Aku ingat, saat itu aku tidak pernah menyapa ibu, aku hanya menangis sepanjang hari. Ketukan pintu dari Ibu tak pernah kusahuti, bahkan menjawab ajakan makannya pun tidak. Selama 2 bulan, aku dan Ibu seakan menjadi 2 orang yang tidak saling kenal. Sungguh sedih bila mengingatnya, aku begitu jahat pada Ibu. Kucoba untuk meneruskan,

Padang, 5 Mei 2006
..sudah lama aku tidak menulis di buku ini. terlalu sibuk, mungkin. Alhamdulillah, Tuhan memberikan kemudahan untukku. Ternyata saudara Tio mengizinkan aku bekerja di perusahaan keluarganya. Aku sangat beruntung sekali mempunyai adik ipar seperti dia.. 

Padang, 1 Agustus 2006
..Ya Tuhan, aku sangat sedih. Aku tak sanggup menahan rasa sakit ini terlalu lama. Kanker otak ini membuatku menjadi seorang yang lemah, tidak berdaya. Fila akhir-akhir ini sering marah padaku. Aku tak sanggup membuat ia bahagia. Aku begitu jahat ya Tuhan. Kasihan Fila..

Air mataku semakin jatuh dengan derasnya. Tuhan, apa yang telah kuperbuat? Saat itu aku ingat aku mengambek sama ibu hanya karena aku tidak bisa ikut jalan-jalan bersama teman-teman. Ibu saat itu seringkali menangis sendiri, namun egoku terlalu tinggi untuk meminta maaf. Oh Tuhan, aku begitu jahaaaat!
Ku bolak-balikkan halaman buku ini, mencoba mencari sesuatu yang mungkin belum aku ketahui. Sampai akhirnya, aku tiba di halaman terakhir. Puisi, batinku. Ini adalah puisi untukku.

Maafkan Ibu, Nak

Nak, maafkan ibu
Ibu selalu membuatmu susah
Ibu selalu membuatmu tak puas
Untuk membuatmu tertawa saja, ibu tidak bisa
Ibu tak bisa menjadi ibu-ibu anak lain yang begitu sempurna dimatamu

Ibu begitu lemah, nak
Ibu tidak bisa bangkit dari keterpurukan ibu
Kepergian ayahmu
Penyakit yang merenggut setengah nyawa ibu
Ibu begitu tidak berdaya
Ibu sangat tidak pantas untuk anak semanis kamu, Fila

Sekali lagi, maafkan ibu
Maaf bila suatu saat nanti
Ibu tidak bisa menemanimu
Sampai akhir hayatmu
Ingatlah ibu selalu, nak

-Padang, 6 Maret 2011-

Di bawah puisi, terlihat fotoku bersama ibu ketika aku masih berumur 5 tahun. Tak kuasa kutahan tangis ini. Ibu, maafkan aku. Aku begitu jahat pada ibu. Aku tidak pernah bisa mengerti kondisi ibu yang lemah. Aku bahkan tidak pernah merawat ibu ketika ibu di rumah sakit. Aku hanya bisa terdiam, melihat ibu saja. Aku sungguh durhaka, bu. Aku tidak pernah berinisiatif untuk menunjukkan rasa sayangku pada ibu. Ibu begitu baik. Bahkan 2 hari sebelum ibu pergi meninggalkanku, ibu masih bisa menuliskan sebuah kenangan tentangku. Aku ingat, ibu memaksa untuk pulang saat itu. Awalnya aku marah pada ibu karena aku tak mengerti jalan pikiran ibu. Tapi kini aku tahu, bu. Ibu mencari foto kita bersama ini. Foto kenangan kita berdua. Ibu pasti takut aku tidak akan mengingat ibu. Ibu salah. Ibu adalah orang yang paling aku ingat, orang yang paling aku kenang di dalam hatiku. Aku berharap disana ibu bisa mendengar suara hatiku. Ibu dapat mendengar kalau aku sangat sayaang sama ibu. Mungkin aku sudah terlambat untuk mengatakannya, but I REALLY LOVE YOU, MOM :')
READ MORE - Our Memories