Page Views

Rabu, 27 Juni 2012

Bahaya Laten Narkoba di Kalangan Remaja



Zaman sekarang banyak sekali ancaman yang dapat merusak generasi bangsa Indonesia. Salah satunya obat-obatan terlarang seperti narkoba, ekstasi, shabu-shabu, ganja dan sebangsanya yang merupakan ancaman nyata bagi generasi muda Indonesia, khususnya kota Padang. Akibat dari konsumsi narkoba telah terbukti merusak mental dan psikologis generasi bangsa menjadi generasi yang tanpa masa depan.
Sebagai fakta bahwa bangsa ini terus menerus dirusak oleh narkoba yaitu akhir Februari 2012 lalu jajaran Kepolisian Daerah Sumatra Barat dalam Operasi Tumpas Bandar berhasil mengungkap 38 kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah hukumnya. Direktur Narkoba Polda Sumbar Kombes, Arif Rahman Hakim, melalui AKBP Alidison mengatakan bahwa Kapolda berhasil mengamankan barang bukti narkoba berupa 12 kilogram ganja kering dan 38 paket besar shabu-shabu yang nilainya diperkirakan lebih kurang Rp 70 juta. Berdasarkan hasil operasi tersebut, para tersangka yang diringkus berprofesi sebagai sopir, pengangguran, mahasiswa, dan pekerja malam. (dikutip di http://metrotvnews.com/metromain/news/2012/03/01/83489/Polda-Sumbar-Ungkap-38-Kasus-Narkoba)
Menurut http://surabaya.okezone.com/read/2012/05/13/521/628876/90-persen-pelaku-peredaran-narkoba-usia-pelajar, para pelaku peredaran narkoba ini didominasi 90% usia pelajar. Hal ini tentunya sangat membahayakan bagi kemajuan generasi muda Indonesia. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan remaja terjerumus ke dalam narkoba.
1.      Remaja, identik dengan sesuatu yang baru, sesuatu yang menurutnya menarik dan itu patut untuk dicoba. Tak heran, narkoba merupakan salah satu hal yang menarik untuk dicoba. Padahal narkoba tidak untuk coba-coba. Bila seseorang telah mencoba sekali, kecanduan akan dirasakan karena pada narkoba terkandung zat adiktif yang dapat membuat candu bahkan bisa mengalami OD (Over Dosis) dan menyebabkan kematian.
2.      Generasi muda memang identik dengan persahabatan, baik itu dengan sesama jenis/berlainan jenis. Persahabatan juga dapat menjerumuskan generasi muda ke dalam dunia narkoba. Karena memang usia remaja sangat mudah untuk dipengaruhi. Dari diajak oleh temannya sampai menjadi pecandu.
3.      Banyaknya remaja yang kekurangan kasih sayang baik dari keluarga mereka, putus cinta, maupun masalah hidup yang menurut mereka terlalu berat untuk dijalani. Mereka yang tidak mendapatkan cukup kasih sayang ini pun mencari jalan untuk membebaskan diri dengan mengkonsumsi narkoba tadi. Padahal hal ini bukanlah hal yang benar baik di mata Tuhan maupun hukum yang ada.
Bila hal ini tidak dicegah, narkoba akan menjadi bahaya laten bagi remaja dan masa depan keluarga, masyarakat, dan bangsa. Bahkan hal ini dapat menjadi titik awal hancurnya ketahanan keluarga dan bangsa. Ada dua alasan mendasar hal itu bisa terjadi.
1.      Narkoba dapat merusak kesehatan remaja. Remaja yang kecanduan narkoba akan mengalami kemunduran fungsi organ tubuh dan sistem kekebalan. Daya pikir sangat berkurang, kehilangan minat/semangat untuk mengikuti pelajaran sehingga prestasi belajar akan menurun. Bila tingkatannya sudah sangat tinggi, keturunannya kelak bisa menjadi anak idiot ataupun perkembangan jiwanya terbelakang karena sistem saraf yang terganggu.
2.      Penyalahgunaan narkoba akan menyeret remaja pada perbuatan buruk lainnya tanpa memikirkan dampak lebih jauh karena terdorong oleh kenikmatan yang sebenarnya semu sebagai efek sesaat penggunaan narkoba. Sang remaja akan terus berupaya mendapatkan barang haram tersebut tanpa peduli harus menipu, mencuri, atau bahkan membunuh sekalipun. Remaja putri pun tak jarang akan menyerahkan keperawanan dan tubuhnya untuk “disantap” pria hidung belang atau teman sejawatnya guna mendapatkan barang haram tersebut.
Dari dua alasan tersebut, semakin jelaslah bahwa remaja yang sudah terjatuh ke lingkaran hitam narkoba tidak dapat diharapkan menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas karena mereka akan menghancurkan pondasi-pondasi utama ketahanan negara yang berkaitan erat dengan remaja yang berkualitas.
Untuk mencegah peredaran narkoba lebih lanjut, diperlukan berbagai macam upaya penegakan hukumnya di Negara Indonesia. Upaya-upaya penyelamatan bagi pecandu narkoba dapat dilakukan dengan bantuan Badan Narkotika Nasional yaitu dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan tindakan penyelamatan bagi generasi muda dengan pembinaan dan perawatan serta pemberian pengetahuan tentang narkoba dan keterampilan lainnya agar si pecandu narkoba dapat hidup sehat kembali dan hidup bermasyarakat dengan segala keterampilan yang dimilikinya. Mengenai sangsi hukuman, dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkoba, didapati bahwa siapa saja yang kedapatan membawa narkoba di atas 5 gram dapat terancam hukuman mati dan di bawah 5 gram akan terancam hukuman 4 hingga 5 tahun penjara disertai denda 500 juta. (dikutip di http://hukum.kompasiana.com/2012/01/26/narkoba-merupakan-ancaman-serius-bagi-generasi-muda-dan-bangsa-indonesia/)
Kota Padang telah memulai upaya penyelamatan diri dari narkoba. Pada tanggal 27 Maret 2012 lalu, sekitar sepuluh ribuan siswa menghadiri deklarasi anti narkoba di lapangan H. Agus Salim. Dihadiri oleh Kapolda Sumatera Barat diwakili Irwasda Kombes. Pol. Wahyudin, Walikota Padang DR. H. Fauzi Bahar, M.Si., Muspida, Ketua Bhayangkari Sumatera Barat Ny. Elok Indra Pramugari, para Kepala SKPD. Hal ini tentunya sudah sesuai dengan Kepres No 17 Tahun 2005 tentang Badan Narkotika Nasional dan Keputusan Walikota Padang No 52 Tahun 2012 tentang pembentukan panitia deklarasi anti narkoba pelajar se Kota Padang. (dikutip di http://www.bakinnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7508:10000-siswa-hadiri-deklarasi&catid=35:kota-padang&Itemid=56)
Selain pemerintah, pencegahan penyalahgunaan narkoba juga harus dimulai dari diri sendiri. Berbagai hal dapat dilakukan untuk mencegah penyalagunaan narkoba.
1.      Pelajari dan pahami terus ilmu mengenai narkoba serta mudaratnya menjadi seorang pecandu. Ilmu tersebut dapat kita jadikan pedoman untuk tidak mau mengonsumsinya. Remaja berkualitas tentu mempunyai otak untuk berpikir hal yang terbaik untuk masa depannya.
2.      Biasanya seseorang mengonsumsi narkoba karena masalah hidup yang menganggunya. Untuk itu, terbukalah dengan keluarga atau sahabat dekat mengenai masalah yang sedang dihadapi. Tentunya menceritakan masalah kepada orang terdekat dapat menghasilkan solusi yang lebih baik dibandingkan mengonsumsi narkoba yang manfaatnya bersifat semu.
3.      Ingatlah selalu, tidak ada seorang pecandu yang tidak menyesal setelah mengonsumsi narkoba.  Jadikanlah hal itu pelajaran bagi kita sebagai generasi muda agar tidak terjerumus ke jurang yang sama.
Narkoba akan selalu menghantui nasib generasi muda Indonesia bila tidak ada usaha preventif dari berbagai kalangan. Mari semarakkan slogan “Narkoba No, Prestasi Yes”!







READ MORE - Bahaya Laten Narkoba di Kalangan Remaja

Jatuh dari Sepeda




Kisah ini berawal ketika aku duduk di bangku SMP. Seperti anak SMP lainnya, aku sering bermain dan berlibur bersama dengan teman-temanku. Dari sekian banyak liburan yang sudah aku alami, ada satu peristiwa yang tidak akan aku lupakan, yaitu jatuh dari sepeda.

Hal ini terjadi pada saat liburan semester 1 yaitu akhir tahun 2008. Dalam rangka mengisi liburan, aku pergi bermain ke rumah Frizka, salah seorang temanku, bersama Ghina dan Dyah. Kami sudah merencanakan berbagai aktivitas menarik untuk dilakukan di rumah Frizka. 

Diawali sekitar jam 12 an, aku, Ghina, dan Dyah sampai di rumah Frizka dan disambut dengan suka cita. Kami mulai melewati gang kecil untuk memasuki kamar Frizka. Tak lupa, kami memetik beberapa jambu di pohon dekat kamar Frizka yang sudah merah warnanya. Ghina yang berani pun mencoba memanjat untuk mengambil jambu-jambu yang letaknya lumayan jauh dari jangkauan tangan kami. Setelah itu, kami menuju ke kamar Frizka dan memakan jambu-jambu tersebut. Selama makan, kami saling bercerita tentang berbagai hal, mulai dari aktivitas sekolah yang melelahkan, PR yang sangat banyak, kegiatan selama liburan, dan lainnya. Kami juga sempat browsing internet dan mencari hal-hal lucu dan menari. Setelah hampir 3 jam an bercerita, kami pun mulai bosan di kamar. Tiba-tiba Ghina mengajak mengajak untuk bermain sepeda. Frizka pun setuju dan mengajak kami ke halaman belakang. Kebetulan Frizka mempunyai dua sepeda di rumahnya.

Permainan sepeda pun dimulai dengan Frizka dan Ghina. Frizka memakai sepeda abangnya yang cukup tinggi dan Ghina memakai sepeda Frizka. Mereka pun mengelilingi rumah yang mengharuskan mereka melewati gang-gang kecil dan bebatuan. Puas berkejar-kejaran sepeda, Frizka pun menantang aku untuk bermain juga dan memberikan sepeda abangnya. Awalnya Dyah juga dipaksa Ghina untuk bermain, tetapi karena Dyah sedang capek, ia mengelak.

Aku mulai bertanding dengan Ghina. Awalnya Ghinalah yang memimpin karena ia sudah terbiasa dengan sepedanya. Kuakui, sepeda abang Frizka cukup tinggi untuk aku yang saat itu memiliki tinggi 153 cm. Tetapi, aku tetap mencoba dan tidak mau ketinggalan. Pada putaran kedua, aku mulai mengejar dan sesekali memimpin permainan. Kami mulai beradu cepat. Frizka dan Dyah pun hanya melihat permainan kami ini dengan menggeleng-gelengkan kepala.

Setelah beberapa putaran dilewati, aku mulai capek dan ingin segera menghentikan permainan sepeda ini. Aku mulai tidak memperhatikan jalan lagi. Tepat pada saat akan berbelok, sepeda yang aku bawa pun oleng. Aku berusaha untuk menginjakkan kakiku di tanah tetapi ukuran kakiku tidak cukup panjang untuk sampai ke tanah. Akhirnya nasib naas pun tak bisa ditolak. Aku terjatuh dengan tangan kiri terhimpit sepeda dan tubuhku. Sakit, itulah yang aku rasakan. Frizka, Dyah, dan Ghina pun kelihatan cemas dengan keadaanku. Mereka segera memapahku ke teras rumah Frizka. Kurasakan tangan kiriku masih sangat sakit dan agak lemah. Kakiku juga tak kalah sakit. Aku pun segera menelepon mamaku dan akhirnya dijemput pulang.

Sesampainya di rumah, tanganku pun diperiksa. Awalnya tanganku diperkirakan patah karena lemahnya tangan kiriku tersebut. Tetapi, setelah diperiksa lebih lanjut, tanganku tidak patah melainkan mengalami retak dan harus diperban selama dua mingguan. Cukup melegakan, tetapi tanganku tetap tidak bisa digunakan terutama untuk menulis. Aku pun bersyukur karena sedang liburan sehingga tidak perlu menulis dalam waktu lama. Liburan ini sunggu sangat mengesankan. Walaupun begitu, aku tetap tidak akan kapok untuk bermain sepeda xD

Naskah Drama “Jatuh dari Sepeda”

Pada saat liburan semester 1 kelas 7 SMP, aku, Dyah, dan Ghina pergi bermain ke rumah Frizka. Kami sampai di rumah Frizka sekitar jam 12 an dan disambut oleh Frizka. Dalam perjalanan menuju rumah Frizka, Ghina melihat pohon jambu yang sudah masak buahnya.

Ghina  : “Hm, Friz, pohon jambunya udah berbuah ya. Lapar nih Friz, boleh ambil ga?”
Frizka  : “Haha, tentu saja boleh. Ayo, ayo, silahkan diambil teman-teman!”

Kami pun mulai mengambil jambu-jambu yang sudah merah warnanya. Ghina pun dengan nekatnya memanjat untuk mengambil beberapa jambu yang agak jauh letaknya. Setelah itu, kami pun masuk ke kamar Frizka dan mulai memakan jambu sambil mulai bercerita.

 Frizka :
“Eh, liburan emang asyik banget ya, bebas dari tugas sekolah, bisa main sepanjang hari, bisa nyantai terus."
 Dyah  :
“Iya sih Friz, tapi setelah itu PR bakal numpuk dan kita bakal begadang juga buat ngerjain semuanya.”
 Ghina :
“Udah, tenang aja semua, daripada mikirin itu, bagusan kita senang-senang aja dulu. Iya ga, Len?”
 Aku    :
“Iya, apalagi kalau dapat jambu gratis dari Frizka haha.”
 Frizka :
“Huu, dasar.”

Obrolan mengenai liburan pun mulai berlanjut sampai ke kegiatan yang akan dilakukan untuk mengisi liburan dan banyak lagi. Kami juga sempat browsing di internet dan mencari hal-hal menarik, seperti lagu-lagu terbaru, cerita lucu, foto-foto kami, dan masih banyak lagi. Tak terasa 3 jam pun telah berlalu.

Ghina  :
“Friz, bosen nih. Main keluar yuk.”   
Frizka  :
“Boleh. Tapi bagusnya kita main apa, Ghin?”
Ghina  :
“Main apa ya? Hm, gimana kalau main sepeda aja?”
Aku     :
“Wah, kayaknya seru tuh Ghin. Rumah Frizka kan banyak gangnya, keren tuh.”
Frizka  :
“Oke oke. Kebetulan aku punya dua sepeda. Jadi, siapa yang mau main sama aku duluan?”
Ghina  :
“Aku ya, kan aku yang ngusulin hehe.”
Aku    :
“Aku sih setuju aja, kamu Dyah?”
Dyah  :
“Terserah aja sih, tapi aku ga main ya, capek banget.”
Frizka :
“Okay, kalau gitu, semuanya pada ke halaman belakang aja. Aku ambil sepedanya dulu ya.”

Permainan sepeda pun dimulai. Ghina memakai sepeda Frizka, sedangkan Frizka memakai sepeda abangnya yang cukup tinggi. Mereka pun berpacu mengelilingi rumah Frizka yang cukup luas. Capek bermain, Frizka memberikan sepeda abangnya kepada aku dan menantangku melawan Ghina. Pada putaran pertama, Ghina memimpin karena aku belum terbiasa dengan sepedanya. Pada putaran kedua, aku pun mulai mengejar dan sesekali memimpin pertandingan.

Tiba-tiba,

Aku    :
(jatuh dari sepeda)
“Aduh!”
Ghina  :
“Kamu ga apa-apa, Len?”
Dyah   :
“Iya, apanya yang sakit, Len?”
Aku     :
“Tangan kiri aku sakit banget. Kayaknya karena kehimpit deh. Aduh.”
Frizka  :
“Lebih baik kamu ke teras aja dulu, Len. Sini aku bantuin.”
Dyah   :
“Iya, kami bantuin berdiri ya.”

Aku pun dipapah oleh Frizka, Ghina, dan Dyah. Aku pun menelepon mamaku dan akhirnya dijemput. Setibanya di rumah, aku mulai diperiksa.

Kakak :
“Aduh, ini kenapa Len?”
Aku    :
“Jatuh dari sepeda, Kak.”
Kakak :
“Wah, kayaknya patah nih. Tangannya lemah banget ya?”
Aku    :
“Lumayan sih, masa patah Kak?”
Kakak :
“Hm, coba tanya mama dulu deh. Kakak ragu juga.”
Mama  :
(datang dan memegang tanganku)
“Hm, ini sakit ga, Len?”
Aku     :
“Hm, lumayan Ma.”
Mama  :
“Menurut mama ini bukan patah, cuma retak sedikit aja. Mama coba telepon teman mama dulu ya.”

Setelah ditelepon dan menjelaskan ciri-ciri kondisi tangan kiriku ini, akhirnya ditarik kesimpulan kalau aku kemungkinan retak. Tangan kiriku pun diperban selama lebih kurang dua minggu. Walaupun tanganku harus diperban setelah jatuh dari sepeda, aku tetap tidak kapok bermain sepeda. Liburan ini tidak akan terlupakan seumur hidupku. 
READ MORE - Jatuh dari Sepeda

Dompet Keren ala Lenny

Alat dan Bahan :

  • 10 bungkus indocafe capuccino
  • Benang
  • Mesin jahit
  • Risleting
  • Hiasan untuk dompet
  • Lem

Cara Pembuatan :
  1. Gabungkan kesepuluh indocafe cappucino dengan dijahit bagian ujungnya
  2. Setelah itu, lipatlah cappucino yang berbentuk persegi panjang menjadi 2 bagian
  3. Jahit 3 bagian sisi dari cappucino, sisakan satu sisi yang terbuka
  4. Balikkan sisi cappucino
  5. Tekuk kedua sudut bagian ujung bawah dari cappucino sehingga berbentuk kotak
  6. Jahitkan risleting di bagian sisi cappucino yang terbuka
  7. Tambahkan hiasan untuk mempercantik dompet
  8. Jadilah dompet dari bungkus cappucino \m/


Well, ini adalah tugas prakarya barang bekasku untuk nilai semester IV di kelas XI IPA 5 yang telah lalu :)


            
READ MORE - Dompet Keren ala Lenny

Ekspedisi Rakik Maco

Hai, wah udah lama ya aku ga posting ><
Well, hari ini aku bakal ceritain salah satu pengalamanku yang kali ini aku beri judul EKSPEDISI RAKIK MACO \m/


Cerita bermula ketika aku, Upi (Namira Lutfia Mustafa), dan Febri (Febri Adriandi) tergabung dalam satu tim untuk mengikuti lomba IHSSC Unand. Semacam lomba karya tulis ilmiah gitu deh, temanya tentang menggali potensi budaya khususnya di bidang makanan. Berhubung kami suka kerupuk dan kami mengetahui salah satu tempat UKM rakik maco ini (di jalan Pagang Dalam nomor 49 RT 03 RW 01 Kelurahan Kurao Pagang kecamatan Nanggalo), kami pun memutuskan untuk membahas rakik maco dan kami memberi judul karya tulis kami "UKM Rakik Maco Pagang sebagai UKM Pelestari Budaya Minangkabau yang Ramah Lingkungan" keren kaaaaan? Huhui xD

Tanggal 20 April 2012, kami pun memulai survei dan observasi (yang aku namai ekspedisi) ke UKM Pagang. Dengan bermodalkan motor Febri dan motor tukang ojek aka Syahru Ramadhan (HUAHA JANGAN SAMPAI SYAHRU BACA INI), kami pun sampai disana. Agenda pertama, foto-foto dulu dong xD

Selanjutnya, kami pun mencoba masuk dan bercengkrama dengan Bu Ita. Kami menjelaskan tujuan kami dan meminta izin untuk melihat proses pembuatan rakik maco ini. Ibu Ita setuju dan mengajak kami masuk ke dapur. Di sana, kami melihat dua ibu-ibu yang sedang menggoreng rakik. Kami pun menyuruh tukang ojek kami (Syahru maafkan temanmu ini xD) untuk memfoto proses rakik maco ini karena kami akan mewawancarai dan mencatat detail-detail yang diperlukan. Syahru yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya menuruti kami dan pasrah disuruh-suruh huahahaaaa :3

Well, tau ga? Ternyata proses pembuatan rakik maco ini lumayan gampang loh. Pertama, campurkan tepung beras sekitar 6 gentang dengan setengah ember air dan kunyit. Selanjutnya, letakin ke cetakan. Supaya rasanya makin enak, taburi bada atau sayuran yang telah dipotong di atas tepung. Setelah itu tepung yang sudah berhiaskan bada atau sayur itu digoreng deh di minyak dalam porsi banyak dan api besar (hm khusus bada bagusnya dijemur dulu ya). Setelah matang, kita bisa menyantap rakik ini. Sluuurrp, gampang banget kan?
Ini nih foto-foto kami di dapur (Oiya, kami sempat mencicipi rakiknya looo, enak xD)



Setelah puas bertanya di dapur, kami pun segera menuju ruang depan untuk melihat proses pengemasan rakik. Di sini, kami bertemu dengan Bu Nursima yang dipanggil nenek. Disini nenek mengemas rakik sebanyak 25 buah per plastik. Well, bu Ita yang bekerja di bidang pemasaran mengatakan bahwa tiap harinya rakik ini terjual sekitar 40 bungkus. Satu bungkusnya berharga Rp 8.000,00. FYI, konsumennya sudah merambah ke daerah internasional loh, kayak Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dll. Keren banget! 


Sudah puas berekspedisi dan menyantap rakik, kami pun izin pulang. Tak lupa dong, foto lagi buat kenang-kenangan hihi. Fotografernya siapa lagi kalau bukan Syahru! Huaha makasih banget yaa syahru udah bantu kami dalam mempersiapkan IHSSC ini xD



Well guys, sebelum aku mengakhiri kisah kali ini, ada beberapa poin penting nih \m/
1. Grup kami mendapat juara harapan 3 di IHSSC, alhamdulillaaah. Sayangnya, namaku salah di sertifikat, dibuat LENI PUTRI YULIANTI padahal kan LENNY PUTRI YULIANTI (ngotot ._.)
2. Tau ga, pas babak final, rakik maco yang kami bawa dua bungkus habis loh dimakan sama  peserta, guru pembimbing, dan panitia! Hihi laku laku, asiik xD
3. Berhubung UKM rakik ini udah membantu kami dalam proses kemenangan kami, jadi aku promosikan supaya siapapun yang ingin membawa oleh-oleh dari Minangkabau, kesini aja, masa iya harus beli oleh oleh di Cristine Hakim atau Rohana Kudus mulu? Ayoo beli oleh oleh baru yaitu Rakik Maco Pagang \m/
4. Hm ga lupa juga, makasih banget yaaa Syahru, udah 'sedikit' membantu kami dalam ekspedisi rakik maco. Jasamu akan terpatri dalam blog ini selalu huahaa.

Okay, sekian dulu. Besok-besok sharing kisah lain lagi, keep waiting ya!




READ MORE - Ekspedisi Rakik Maco